Ketika melewati kota London, aku seolah kehilangan Tuhanku. Biarpun kucari di mana-mana namun tidak juga terjumpa. Hampir seminggu aku terbelenggu, terasing dan terganggu: "Apakah Tuhanku tidak ada di sini?"
Begitulah dhoifnya hambaMu ini wahai Tuhan. Pengenalan yang kusangka jelas cuma tergambar dalam bangsa dan kebudayaan yang ada. Tanpa masjid dan lilitan serban aku kehilangan rupa Tuhan...
Kemudian, aku bertemu Tuhanku dalam semua kejadian. Dalam bunga daffodil, dalam besi geriji, dalam angin sesejuk salju, dalam manusia beranika rupa, dalam pub dan gelas arak, dalam gereja dan bangunan tua, dalam gerak dan diam, dalam bahasa dan bangsa...
Apakah yang asing itu Engkau, apakah memang Engkau, tiada lain melainkan Engkau...
Ya Tuhanku, bertambah kelirulah aku apabila kudapati yang asing itu sebenarnya adalah aku!
Tuesday, October 28, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment